Jamur Ling Zhi
kita ketahui jamur merupakan tumbuhan yang
tidak mempunyai klorofil, jamur berhabitat pada bermacam-macam lingkungan dan
berasosiasi dengan banyak organisme. Meskipun kebanyakan hidup di
darat, beberapa jamur ada yang hidup di air dan berasosiasi dengan organisme
air. Diperkirakan 25% dari sekitar 2000 jenis jamur dapat dikonsumsi, dan
diterima secara luas sebagai bahan makanan.
Diantara sekian banyak spesies jamur tropis dan
subtropis, jamur merang(volvariella volvaceae) paling dikenal,
terutama oleh masyarakat Asia Tenggara khususnya Indonesia. Jamur jenis ini
merupakan makanan yang populer di Indonesia, selain rasanya yang enak tetapi
juga memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Sedangkan jamur kayu menempati posisi
yang tak kalah penting, bahkan tidak tergantikan. Terdiri dari berbagai jenis,
yakni jamur kuping, jamur tiram, jamur payung, shiitake, ling zhi,
maitake, matsutake.
Jamur
shiitake
Jamur payung yang paling populer adalah shiitake,
nilai ekonomi jamur ini relatif tinggi. Selain rasanya yang lezat, jamur ini
juga dipercaya sebagai obat kanker. Sedangkan jamur ling zhi (ganoderma
lucium) dipercaya berkhasiat mencegah influenza, selain rasanya yang
enak jamur ini juga memiliki bentuk yang indah sehingga tidak heran jika banyak
orang yang memanfaatkannya sebagai hiasan.
Sebenarnya popularitas jamur sebagai makanan bukan
karena kandungan gizinya, melainkan karena rasanya yang eksotik. Walaupun jamur
tidak memiliki protein setinggi protein hewani, ikan, atau telur, protein jamur
hampir sebanding dengan protein susu, jagung, atau kacang-kacangan, dan lebih
tinggi dibandingkan dengan sayuran berdaun, berumbi, dan buah-buahan. Sehingga
jamur juga dapat berfungsi sebagai pelangsing tubuh.
Jadi kesimpulannya adalah jamur makin menarik tidak
hanya karena nilai gizinya. Kemampuannya menurunkan kadar gula, kolesterol, dan
terutama menghambat pertumbuhan kanker, diyakini lebih hebat daripada obat
paten. Jamur bahkan bisa melawan gejala penuaan.
Kelezatan
jamur sudah
banyak yang tahu, selain mudah disulap menjadi berbagai macam olahan, jamur
juga merupakan hidangan favorit kaum vegetaris.
Bak jamur dimusim hujan, akhir-akhir ini berbagai
jenis jamur banyak dijual di pasaran. Baik dalam keadaan segar maupun kering.
Jamur makin disuka karena kandungan gizinya yang tinggi dipercaya dapat
menyembuhkan beberapa penyakit. Lalu, dari sekian banyak kerabat jamur, jenis
manakah yang paling lezat disajikan di meja makan?
Jamur merang:
Warna tudungnya ada beberapa macam, antara lain
putih bersih, abu-abu dan hitam tergantung pada bibitnya dan
cara
budidayanya. Paling enak jamur ini dimasak ketika tudungnya belum
mekar
Jamur champignon:
Di sini dikenal dengan nama jamur kancing. Termasuk dalam jenis jamur bunga putih.
Jamur jenis ini dibudidayakan khusus di daerah beriklim sejuk. Biasanya dijual
segar atau dalam kaleng. Selain itu, jamur ini juga dapat diawetkan dengan cara
dikeringkan untuk tepung jamur atau keripik jamur.
Jamur kuping:
Dinamakan demikian karena bentuknya mirip daun telinga alias kuping. Teksturnya
lunak dan lentur saat masih segar. Warna dan ukurannya bervariasi, tergantung
jenisnya. Jamur kuping hitam (
black jelly),
berwarna agak kemerahan dan berukuran relatif lebar. Jamur kuping
agar (
white jelly), berwarna putih, ukurannya lebih
kecil dan tipis. Lebih sering digunakan dalam masakan Cina.
Jamur tiram:
Biasanya disebut dengan
oyster mushroom. Tangkai
tudungnya tidak tepat di tengah dan tidak bulat benar, melainkan menyerupai
cangkang tiram. Ukuran dan warna tudungnya pun bervariasi tergantung
cara
budidayanya, tergantung dari jenisnya. Jamur tiram putih (
white
oyster), warna tudungnya putih susu sampai putih kekuningan dan bergaris
tengah 3-14 cm. Jamur tiram abu-abu, warna
tudungnya abu-abu kecoklatan sampai kuning kehitaman dan lebarnya 6-14 cm.
Jamur tiram cokelat (
tedokihiratake atau
abalon),
warna tudungnya keputihan atau sedikit keabuan sampai abu-abu kecokelatan dan
berdiameter 5-12 cm. Jamur tiram pink (
pink
oyster atau
sakura shimeji), disebut demikian karena
tudungnya berwana kemerahan. Jamur tiram umumnya dijual dalam kemasan kaleng
dan jarang sekali dijual dalam keadaan segar, karena jamur ini banyak
mengandung air sehingga mudah busuk.
Jamur payung:
Dalam bahasa Jepang disebut
shiitake,
sedangkan dalam bahasa Cina disebut
hioko. Di indonesia sendiri
orang biasanya menyebutnya dengan nama
jamur jengkol, hal ini karena bentuk dan
aromanya seperti jengkol. Jamur ini berwarna kuning kecokelatan dengan tudung
berdiameter 3-10 cm. Dalam keadaan segar jamur ini sedikit kenyal, tetapi
setelah kering menjadi liat. Harganya relatif mahal karena selain rasanya enak
jamur ini juga berkhasiat mengobati penyakit kanker dan hepatitis B. Biasanya
dijual dalam keadaan segar dan kering.
Bagi para pecinta Korea bisa lihat artikel di bawah ini:
make up Ala korea