Entri Populer

Jumat, 17 Mei 2013

jenis-jenis jamur



Jamur Ling Zhi
kita ketahui jamur merupakan  tumbuhan yang tidak mempunyai klorofil, jamur berhabitat pada bermacam-macam lingkungan dan berasosiasi dengan banyak organisme.  Meskipun kebanyakan hidup di darat, beberapa jamur ada yang hidup di air dan berasosiasi dengan organisme air. Diperkirakan 25% dari sekitar 2000 jenis jamur dapat dikonsumsi, dan diterima secara luas sebagai bahan makanan.
Diantara sekian banyak spesies jamur tropis dan subtropis, jamur merang(volvariella volvaceae) paling dikenal, terutama oleh masyarakat Asia Tenggara khususnya Indonesia. Jamur jenis ini merupakan makanan yang populer di Indonesia, selain rasanya yang enak tetapi juga memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Sedangkan jamur kayu menempati posisi yang tak kalah penting, bahkan tidak tergantikan. Terdiri dari berbagai jenis, yakni jamur kuping, jamur tiram, jamur payung, shiitake, ling zhi, maitake, matsutake.
Jamur shiitake
Jamur payung yang paling populer adalah shiitake, nilai ekonomi jamur ini relatif tinggi. Selain rasanya yang lezat, jamur ini juga dipercaya sebagai obat kanker. Sedangkan jamur ling zhi (ganoderma lucium) dipercaya berkhasiat mencegah influenza, selain rasanya yang enak jamur ini juga memiliki bentuk yang indah sehingga tidak heran jika banyak orang yang memanfaatkannya sebagai hiasan.
Sebenarnya popularitas jamur sebagai makanan bukan karena kandungan gizinya, melainkan karena rasanya yang eksotik. Walaupun jamur tidak memiliki protein setinggi protein hewani, ikan, atau telur, protein jamur hampir sebanding dengan protein susu, jagung, atau kacang-kacangan, dan lebih tinggi dibandingkan dengan sayuran berdaun, berumbi, dan buah-buahan. Sehingga jamur juga dapat berfungsi sebagai pelangsing tubuh.
Jadi kesimpulannya adalah jamur makin menarik tidak hanya karena nilai gizinya. Kemampuannya menurunkan kadar gula, kolesterol, dan terutama menghambat pertumbuhan kanker, diyakini lebih hebat daripada obat paten. Jamur bahkan bisa melawan gejala penuaan.
Kelezatan jamur sudah banyak yang tahu, selain mudah disulap menjadi berbagai macam olahan, jamur juga merupakan hidangan favorit kaum vegetaris.
Bak jamur dimusim hujan, akhir-akhir ini berbagai jenis jamur banyak dijual di pasaran. Baik dalam keadaan segar maupun kering. Jamur makin disuka karena kandungan gizinya yang tinggi dipercaya dapat menyembuhkan beberapa penyakit. Lalu, dari sekian banyak kerabat jamur, jenis manakah yang paling lezat disajikan di meja makan?
Jamur merang: 
Warna tudungnya ada beberapa macam, antara lain putih bersih, abu-abu dan hitam tergantung pada bibitnya dan cara budidayanya. Paling enak jamur ini dimasak ketika tudungnya belum mekar
Jamur champignon:
Di sini dikenal dengan nama jamur kancing. Termasuk dalam jenis jamur bunga putih. Jamur jenis ini dibudidayakan khusus di daerah beriklim sejuk. Biasanya dijual segar atau dalam kaleng. Selain itu, jamur ini juga dapat diawetkan dengan cara dikeringkan untuk tepung jamur atau keripik jamur.
Jamur kuping:
Dinamakan demikian karena bentuknya mirip daun telinga alias kuping. Teksturnya lunak dan lentur saat masih segar. Warna dan ukurannya bervariasi, tergantung jenisnya. Jamur kuping hitam (black jelly), berwarna agak kemerahan dan berukuran relatif lebar. Jamur kuping agar (white jelly), berwarna putih, ukurannya lebih kecil dan tipis. Lebih sering digunakan dalam masakan Cina.
Jamur tiram:
Biasanya disebut dengan oyster mushroom. Tangkai tudungnya tidak tepat di tengah dan tidak bulat benar, melainkan menyerupai cangkang tiram. Ukuran dan warna tudungnya pun bervariasi tergantung cara budidayanya, tergantung dari jenisnya. Jamur tiram putih (white oyster), warna tudungnya putih susu sampai putih kekuningan dan bergaris tengah 3-14 cm.  Jamur tiram abu-abu, warna tudungnya abu-abu kecoklatan sampai kuning kehitaman dan lebarnya 6-14 cm.  Jamur tiram cokelat (tedokihiratake atau abalon), warna tudungnya keputihan atau sedikit keabuan sampai abu-abu kecokelatan dan berdiameter 5-12 cm. Jamur tiram pink (pink oyster atau sakura shimeji), disebut demikian karena tudungnya berwana kemerahan. Jamur tiram umumnya dijual dalam kemasan kaleng dan jarang sekali dijual dalam keadaan segar, karena jamur ini banyak mengandung air sehingga mudah busuk.
Jamur payung:
Dalam bahasa Jepang disebut shiitake, sedangkan dalam bahasa Cina disebut hioko. Di indonesia sendiri orang biasanya menyebutnya dengan nama jamur jengkol, hal ini karena bentuk dan aromanya seperti jengkol. Jamur ini berwarna kuning kecokelatan dengan tudung berdiameter 3-10 cm. Dalam keadaan segar jamur ini sedikit kenyal, tetapi setelah kering menjadi liat. Harganya relatif mahal karena selain rasanya enak jamur ini juga berkhasiat mengobati penyakit kanker dan hepatitis B. Biasanya dijual dalam keadaan segar dan kering.

 Bagi para pecinta Korea bisa lihat artikel di bawah ini:

make up Ala korea



Tidak ada komentar: